Rabu, 9 Februari 2011

tersuap noda hati

raupkan tangan hamba pada muka insan
menangisi waktu hati yang kelam
mengharap ada cahaya merobos
walau tersisa bintik hitam
pastinya tangis itu berbaloi
menyentak ikatan cengkaman terlaknat
agar senyum itu tanda keberkatan hidup

tidak tersedar apa katanya hati
tidak terduga sakitnya jiwa
tidak terlintas busuknya jasad
dalam subur haramnya dibaja

sesaat kita menangis
atas rasa pengharapan
dalam kealpaan sebagai insan
kasihnya terus mekar

dalam pengharapan dan penantian
agar kita dalam bimbingNya
yang kita hanyalah hamba
insan yang dilahir
mencipta gemilang
seorang hamba bersyukur

Tiada ulasan:

Catat Ulasan