Kerendahan Hati Sang
Khalifah
Ketika panglima perang
Persia, Hurmuzan, ditangkap oleh kaum muslimin, panglima Abu Sabra segera
mengirimkannya ke Madinah untuk dihadapkan kepada khalifah Umar. Karena
Hurmuzan telah dua kali berkhianat dengan mengoyak - ngoyak perjanjian dan
berbalik mengangkat senjata, kaum muslimin menghendaki agar Hurmuzan dijatuhi
hukuman mati.
Akan tetapi, Umar menyambut
Hurmuzan dan berkata," Hai Hurmuzan apakah Engkau sudah menyaksikan akibat
dari segala tipu muslihat dan akibat menentang Allah?". Hurmuzan
menjawab,"Sewaktu Allah itu tidak berada pada pihak Kamu maupun pada pihak
kami pada masa dahulu, maka kami menaklukkan Kamu. Sewaktu belakangan Dia
berada pada pihak Kamu, maka Kamu menaklukkan kami." Umar menjawab,"Pada
masa dahulu Kamu berhasil menaklukkan sebagian daerah kami karena Kamu bersatu
dan kami terpecah belah. " Kemudian Umar melanjutkan
perkataanya,"Kini apa yang menjadi kehendakmu?"
Hurmuzan menjawab,"Aku
khawatir Engkau akan menjatuhkan hukuman mati sebelum aku sempat mengucapkannya."
"Jangan takut,"
Kata Umar, "Ucapkanlah!"
Hurmuzan meminta semangkuk
minuman dan setelah menerima segelas minuman, Hurmuzan berkata," Aku
khawatir Engkau menjatuhkan hukuman mati sebelum aku sempat meminumnya."
"Tidak apa. Silahkan
minum!" kata Umar. Akan tetapi, apa yang terjadi ? Hurmuzan melemparkan
gelas yang dipegangnya ke tanah sehingga pecah berkeping-keping, kemudian dia
berkata,"Aku tidaka membutuhkan air itu lagi, karena tampaknya Engkau
telah memberikan jaminan keamanan kepadaku." Khalifah Umar tersenyum dan
mengangguk, seraya berkata,"Aku akan teguh memegang janjiku."
Hurmuzan sangat kagun akan perilaku Amirul Mu'minin itu. Konon kemudian dia
masuk Islam dan menjadi seorang muslim yang shaleh.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan