Rabu, 17 April 2013

Kerendahan Hati Sang Khalifah



Kerendahan Hati Sang Khalifah
Ketika panglima perang Persia, Hurmuzan, ditangkap oleh kaum muslimin, panglima Abu Sabra segera mengirimkannya ke Madinah untuk dihadapkan kepada khalifah Umar. Karena Hurmuzan telah dua kali berkhianat dengan mengoyak - ngoyak perjanjian dan berbalik mengangkat senjata, kaum muslimin menghendaki agar Hurmuzan dijatuhi hukuman mati.
Akan tetapi, Umar menyambut Hurmuzan dan berkata," Hai Hurmuzan apakah Engkau sudah menyaksikan akibat dari segala tipu muslihat dan akibat menentang Allah?". Hurmuzan menjawab,"Sewaktu Allah itu tidak berada pada pihak Kamu maupun pada pihak kami pada masa dahulu, maka kami menaklukkan Kamu. Sewaktu belakangan Dia berada pada pihak Kamu, maka Kamu menaklukkan kami." Umar menjawab,"Pada masa dahulu Kamu berhasil menaklukkan sebagian daerah kami karena Kamu bersatu dan kami terpecah belah. " Kemudian Umar melanjutkan perkataanya,"Kini apa yang menjadi kehendakmu?"
Hurmuzan menjawab,"Aku khawatir Engkau akan menjatuhkan hukuman mati sebelum aku sempat mengucapkannya."
"Jangan takut," Kata Umar, "Ucapkanlah!"
Hurmuzan meminta semangkuk minuman dan setelah menerima segelas minuman, Hurmuzan berkata," Aku khawatir Engkau menjatuhkan hukuman mati sebelum aku sempat meminumnya."
"Tidak apa. Silahkan minum!" kata Umar. Akan tetapi, apa yang terjadi ? Hurmuzan melemparkan gelas yang dipegangnya ke tanah sehingga pecah berkeping-keping, kemudian dia berkata,"Aku tidaka membutuhkan air itu lagi, karena tampaknya Engkau telah memberikan jaminan keamanan kepadaku." Khalifah Umar tersenyum dan mengangguk, seraya berkata,"Aku akan teguh memegang janjiku." Hurmuzan sangat kagun akan perilaku Amirul Mu'minin itu. Konon kemudian dia masuk Islam dan menjadi seorang muslim yang shaleh.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan